About Me

Rabu, 17 September 2014

Budaya, Makanan, dan Ciri Khas Kediri, Jawa Timur

Budaya



Kediri merupakan satu-satunya kota di Jawa Timur yang mempunyai 2 gunung yaitu : Gunung Klotok dan Gunung Maskumambang.
Kediri identik dengan kota rokok kretek. Di kota inilah, pabrik rokok kretek PT Gudang Garam berdiri dan berkembang.

Ada 8 daerah wisata potensial di sana masing-masing : Gereja Poh Sarang , Bendung Gerak, Candi Tegowangi, Taman Wisata Ubalan, Wisata Alam Gunung Kelud , Kawasan Wisata Besuki , Candi Surowono dan Wisata Sri Aji Joyoboyo.
Sedangkan seni budaya tradisional juga cukup banyak di antaranya : Jaranan , Tayub , Kentrung, Jemblung, Tiban, Reog Kendang, Reog Dadak Merak, Wayang Kulit, Wayang Krucil , Samroh, Pencak Silat, Karawitan, Campursari dan Cungkir.
 
Kesenian Jaranan menyuguhkan berbagai atraksi menarik yang kadang mampu membangkitkan rasa takjub.Atraksi gerak pemain dengan diiringi tabuhan gamelan serta sesekali diselingi unsur magis menjadikan kesenian ini layak ditonton.
Di Kabupaten Kediri terdapat beberapa kesenian Jaranan yang dapat dinikmati diantaranya Jaranan Senterewe, Jaranan Pegon, Jaranan Dor, dan Jaranan Jowo. Jaranan Jowo merupakan salah satu kesenian Jaranan yang mengandung unsur magis dalam tariannya. Dimana pada puncaknya penari akan mengalami TRANCE (kesurupan) dan melakukan aksi berbahaya yang terkadang di luar akal manusia.
Sedangkan Jaranan Dor, Jaranan Pegon, dan Jaranan Senterewe lebih mengedepan kan kreatifitas gerak dengan iringan musik yang dinamis. Jaranan Senterewe merupakan jaranan yang digemari, karena dalam penampilannya selalu disertai hiburan lagu-lagu yang bernada diatonis. Seluruh kesenian jaranan di Kabupaten Kediri berada di bawah naungan Paguyuban Seni Jaranan (PASJAR) Kabupaten Kediri. Pemakeman Jaranan Kediri mengalami kendala karena hampir di setipa daerah terdapat kesenian ini, terutama daerah sekitar kediri, namun berbeda gerakanya.

Khusus untuk Cungkir, adalah alat musik yang dibuat dari bambu berlaras seperti gamelan. Cungkir juga merupakan kesenian khas karena dalam permainan musiknya menyajikan gending seperti karawitan dan merupakan musik alternative sesudah gamelan. Para wisatawan yang ingin datang dan melihat wisata dan seni budaya Kediri tidak perlu khawatir dengan tempat tinggal dan makanan di sana. Kediri tercatat banyak hotel yang representative dan hotel kelas menengah serta puluhan rumah makan yang tersebar di berbagai lokasi.

Makanan  

1. Gethuk Pisang

Gethuk pisang adalah camilan tradisionalwarisan turun temurun dari zaman kerajaan. Bahkan Dewi Sekartaji, putri dari kerajaan Jenggala (pecahan dari kerajaan Kediri) sangat menyukai gethuk pisang ini.

Tidak seperti gethuk pada umumnya yang biasa terbuat dari singkong, ubi atau sukun, gethuk pisang ini terbuat dari pisang. Pisang yang digunakan pun dipilih jenis pisang raja nangka. Pisang raja nangka dipilih karena memiliki citarasa yang khas, berbeda dengan pisang pada umumnya. Rasa manis-asam yang khas, dan teksturnya yang agak keras membuat jenis pisang ini tidak lembek ketika dikukus.


2. Kerupuk Upil


Kerupuk ini begitu sederhana, baik dari bahan-bahan komposisinya, cara pembuatannya, maupun harganya pun tak kalah sederhana alias murah meriah sekali. Di daerah Kediri, kerupuk ini biasa disebut kerupuk upil. Bukan jorok ya… Pada awal dibuatnya kerupuk ini, kerupuk ini dibuat dengan ukuran kecil-kecil, dan rasanya cenderung asin. Rasa asin inilah yang diidentikkan oleh anak-anak desa sebagai upil (kotoran hidung).

Tak sulit menemukan bahan baku kerupuk upil ini. Hanya tepung tapioka, garam, dan bawang putih. Seperti proses pembuatan kerupuk pada umumnya, setelah diuleni, adonan dikukus untuk kemudian diiris dan dijemur dibawah sinar matahari.

Proses penggorengannya pun tak kalah sederhana, tak perlu berliter-liter minyak untuk menggoren kerupuk upil ini. Warga di Kediri biasanya menggoreng menggunakan pasir panas yang sebelumnya sudah dibersihkan.


3. Tahu Kuning

Tahu Kuning Kediri, Atau sering juga disebut Tahu Takwa, merupakan produk unggulan Kediri, Jawa Timur. Makanan yang unik berwarna kuning ini sangat digemari masyarakat Kediri dan sekitarnya. Rasa yang khas, kenyal, bentuk yang unik, berbeda dengan tahu-tahu yang ada di pasaran sekarang ini. Diprediksi mulai diproduksi sekitar tahun 1920-an dan booming pada awal tahun 1950-an. Menjadi oleh-oleh khas Kediri, kota kecil di kaki Gunung Kelud, Jawa Timur.


Tahu ini memiliki tekstur yang kenyal dan lembut saat dimakan. Berbentuk kotak seperti tahu kebanyakan, rasanya gurih dan tidak ada rasa masam sama sekali. Ini dia yang membuat tahu takwa berbeda dengan tahu lainnya. saat digoreng, kulit luarnya crispy, tapi bagian dalamnya tetap lembut.

 


Ciri Khas Kediri, Jawa Timur

* Monumen Simpang Lima Gumul
Jika mendengar nama L’arch D’ Triomphe, apa yang terpikirkan di benak Anda? Perancis? Kejayaan? Kemakmuran? Anda benar. Semua itu merupakan nilai – nilai yang terefleksikan dari Monumen Kejayaan di Perancis. Namun jika monument yang serupa ada di Kediri, apakah yang terpikirkan di benak Anda?

Ya, Monument Kediri yang bentuknya menyerupai L’arch D’ Triomphe yang ada di Perancis tersebut berdiri megah di tengah – tengah persimpangan Lima Gumul – Kediri yang menjadi tiang pancang pengembangan kawasan Simpang Lima Gumul menjadi kawasan kota baru di Kabupaten Kediri. Bedanya, Monumen ini memiliki spirit berdirinya Kabupaten Kediri sehingga monument ini di posisikan tepat di tengah jalur lima jalan arah Pare, Kediri, Plosoklaten, Pesantren dan Menang.

Daya tarik yang diberikan antara lain:

  1. Desain dan arsitektur dirancang hampir menyerupai Arch D’Triomphe Perancis, namun lebih ditonjolkan ke seni budaya Kabupaten Kediri
  2. Diorama tentang sejarah Kediri di dalam gedung
  3. Tinggi monumen 28 m, 8 lantai
  4. Tiga jalan terowongan bawah tanah untuk menuju ke monumen
  5. Posisi tepat di tengah simpang lima dan di pusat perdagangan Kabupaten Kediri
  6. Wisatawan dapat mencapai anjungan untuk melihat keindahan Kediri dari atas monumen
  7. Pelayanan Pusat Informasi Pariwisata dan Potensi Kabupaten Kediri



    Sumber : 


     

     

     
     
     



2 komentar:

  1. sekedar saran ya.. kediri ada wilayah kota dan kabupaten, di awal disebutkan kota kediri, tapi tempat wisata yang dimunculkan semua ada di wilayah kabupaten. mungkin lebih baik kalau disebut kediri saja tanpa embel embel kota atau kabupaten kalau ditampilkan semua potensinya...

    BalasHapus