Budaya
Kediri
merupakan satu-satunya kota
di Jawa Timur
yang mempunyai 2 gunung
yaitu : Gunung Klotok dan Gunung Maskumambang.
Kediri identik dengan kota rokok kretek. Di kota inilah, pabrik rokok kretek PT Gudang Garam berdiri dan berkembang.
Kediri identik dengan kota rokok kretek. Di kota inilah, pabrik rokok kretek PT Gudang Garam berdiri dan berkembang.
Ada 8
daerah wisata potensial di sana masing-masing : Gereja Poh Sarang , Bendung
Gerak, Candi Tegowangi, Taman Wisata Ubalan, Wisata Alam Gunung Kelud , Kawasan
Wisata Besuki , Candi Surowono dan Wisata Sri Aji Joyoboyo.
Sedangkan seni budaya tradisional juga cukup banyak di antaranya : Jaranan , Tayub , Kentrung, Jemblung, Tiban, Reog Kendang, Reog Dadak Merak, Wayang Kulit, Wayang Krucil , Samroh, Pencak Silat, Karawitan, Campursari dan Cungkir.
Sedangkan seni budaya tradisional juga cukup banyak di antaranya : Jaranan , Tayub , Kentrung, Jemblung, Tiban, Reog Kendang, Reog Dadak Merak, Wayang Kulit, Wayang Krucil , Samroh, Pencak Silat, Karawitan, Campursari dan Cungkir.
Kesenian
Jaranan menyuguhkan berbagai atraksi menarik yang kadang mampu membangkitkan
rasa takjub.Atraksi gerak pemain dengan diiringi tabuhan gamelan serta sesekali
diselingi unsur magis menjadikan kesenian ini layak ditonton.
Di Kabupaten Kediri terdapat beberapa kesenian Jaranan yang dapat dinikmati diantaranya Jaranan Senterewe, Jaranan Pegon, Jaranan Dor, dan Jaranan Jowo. Jaranan Jowo merupakan salah satu kesenian Jaranan yang mengandung unsur magis dalam tariannya. Dimana pada puncaknya penari akan mengalami TRANCE (kesurupan) dan melakukan aksi berbahaya yang terkadang di luar akal manusia.
Sedangkan Jaranan Dor, Jaranan Pegon, dan Jaranan Senterewe lebih mengedepan kan kreatifitas gerak dengan iringan musik yang dinamis. Jaranan Senterewe merupakan jaranan yang digemari, karena dalam penampilannya selalu disertai hiburan lagu-lagu yang bernada diatonis. Seluruh kesenian jaranan di Kabupaten Kediri berada di bawah naungan Paguyuban Seni Jaranan (PASJAR) Kabupaten Kediri. Pemakeman Jaranan Kediri mengalami kendala karena hampir di setipa daerah terdapat kesenian ini, terutama daerah sekitar kediri, namun berbeda gerakanya.
Di Kabupaten Kediri terdapat beberapa kesenian Jaranan yang dapat dinikmati diantaranya Jaranan Senterewe, Jaranan Pegon, Jaranan Dor, dan Jaranan Jowo. Jaranan Jowo merupakan salah satu kesenian Jaranan yang mengandung unsur magis dalam tariannya. Dimana pada puncaknya penari akan mengalami TRANCE (kesurupan) dan melakukan aksi berbahaya yang terkadang di luar akal manusia.
Sedangkan Jaranan Dor, Jaranan Pegon, dan Jaranan Senterewe lebih mengedepan kan kreatifitas gerak dengan iringan musik yang dinamis. Jaranan Senterewe merupakan jaranan yang digemari, karena dalam penampilannya selalu disertai hiburan lagu-lagu yang bernada diatonis. Seluruh kesenian jaranan di Kabupaten Kediri berada di bawah naungan Paguyuban Seni Jaranan (PASJAR) Kabupaten Kediri. Pemakeman Jaranan Kediri mengalami kendala karena hampir di setipa daerah terdapat kesenian ini, terutama daerah sekitar kediri, namun berbeda gerakanya.
Khusus
untuk Cungkir, adalah alat musik yang dibuat dari bambu berlaras seperti
gamelan. Cungkir juga merupakan kesenian khas karena dalam permainan musiknya
menyajikan gending seperti karawitan dan merupakan musik alternative sesudah
gamelan. Para wisatawan yang ingin datang dan melihat wisata dan seni budaya
Kediri tidak perlu khawatir dengan tempat tinggal dan makanan di sana. Kediri tercatat
banyak hotel yang representative dan hotel
kelas menengah serta puluhan rumah makan yang tersebar di berbagai lokasi.
Makanan
1. Gethuk Pisang
Gethuk pisang adalah camilan tradisionalwarisan turun temurun dari zaman kerajaan. Bahkan Dewi Sekartaji, putri dari
kerajaan Jenggala (pecahan dari kerajaan Kediri) sangat menyukai gethuk pisang
ini.
Tidak seperti gethuk
pada umumnya yang biasa terbuat dari singkong, ubi atau sukun, gethuk pisang
ini terbuat dari pisang. Pisang yang digunakan pun dipilih jenis pisang raja
nangka. Pisang raja nangka dipilih karena memiliki citarasa yang khas, berbeda
dengan pisang pada umumnya. Rasa manis-asam yang khas, dan teksturnya yang agak
keras membuat jenis pisang ini tidak lembek ketika dikukus.
2. Kerupuk Upil
Kerupuk ini begitu sederhana, baik dari
bahan-bahan komposisinya, cara pembuatannya, maupun harganya pun tak
kalah sederhana alias murah meriah sekali. Di daerah
Kediri, kerupuk ini biasa disebut kerupuk upil.
Bukan jorok ya… Pada awal dibuatnya kerupuk ini, kerupuk ini dibuat dengan
ukuran kecil-kecil, dan rasanya cenderung asin. Rasa asin inilah yang
diidentikkan oleh anak-anak desa sebagai upil (kotoran hidung).
Tak sulit menemukan bahan baku kerupuk upil
ini. Hanya tepung tapioka, garam, dan bawang putih.
Seperti proses pembuatan kerupuk pada umumnya, setelah diuleni, adonan dikukus
untuk kemudian diiris dan dijemur dibawah sinar matahari.
Proses penggorengannya pun tak kalah sederhana,
tak perlu berliter-liter minyak untuk menggoren kerupuk upil
ini. Warga di Kediri biasanya menggoreng menggunakan pasir panas yang
sebelumnya sudah dibersihkan.
3. Tahu Kuning
Tahu
Kuning Kediri, Atau sering juga disebut Tahu Takwa, merupakan produk unggulan
Kediri, Jawa Timur. Makanan yang unik berwarna kuning ini sangat digemari
masyarakat Kediri dan sekitarnya. Rasa yang khas, kenyal, bentuk yang unik,
berbeda dengan tahu-tahu yang ada di pasaran sekarang ini. Diprediksi mulai
diproduksi sekitar tahun 1920-an dan booming pada awal tahun 1950-an. Menjadi
oleh-oleh khas Kediri, kota kecil di kaki Gunung Kelud, Jawa Timur.
Tahu ini memiliki tekstur yang kenyal dan
lembut saat dimakan. Berbentuk kotak seperti tahu kebanyakan, rasanya gurih dan
tidak ada rasa masam sama sekali. Ini dia yang membuat tahu takwa berbeda
dengan tahu lainnya. saat digoreng, kulit luarnya crispy, tapi bagian dalamnya
tetap lembut.
Ciri Khas Kediri, Jawa Timur
* Monumen Simpang Lima Gumul
Jika
mendengar nama L’arch D’ Triomphe, apa yang terpikirkan di benak Anda?
Perancis? Kejayaan? Kemakmuran? Anda benar. Semua itu merupakan nilai – nilai
yang terefleksikan dari Monumen Kejayaan di Perancis. Namun jika monument yang serupa
ada di Kediri, apakah yang terpikirkan di benak Anda?
Ya,
Monument Kediri yang bentuknya menyerupai L’arch D’ Triomphe yang ada di
Perancis tersebut berdiri megah di tengah – tengah persimpangan Lima Gumul –
Kediri yang menjadi tiang pancang pengembangan kawasan Simpang Lima Gumul
menjadi kawasan kota baru di Kabupaten Kediri. Bedanya, Monumen ini memiliki
spirit berdirinya Kabupaten Kediri sehingga monument ini di posisikan tepat di
tengah jalur lima jalan arah Pare, Kediri, Plosoklaten, Pesantren dan Menang.
Daya tarik yang diberikan antara lain:
- Desain dan
arsitektur dirancang hampir menyerupai Arch D’Triomphe Perancis, namun
lebih ditonjolkan ke seni budaya Kabupaten Kediri
- Diorama tentang
sejarah Kediri di dalam gedung
- Tinggi monumen 28 m,
8 lantai
- Tiga jalan
terowongan bawah tanah untuk menuju ke monumen
- Posisi tepat di
tengah simpang lima dan di pusat perdagangan Kabupaten Kediri
- Wisatawan dapat
mencapai anjungan untuk melihat keindahan Kediri dari atas monumen
- Pelayanan Pusat
Informasi Pariwisata dan Potensi Kabupaten Kediri
Sumber :
Sumber :
Di Kediri ternyata ada Restoran Paling Enak di Kediri
BalasHapus"Warung Ayam Taliwang Kediri" namanya Tempatnya keren bisa langsung lihat Simpang Lima Gumul, romantis & instagramable.
sekedar saran ya.. kediri ada wilayah kota dan kabupaten, di awal disebutkan kota kediri, tapi tempat wisata yang dimunculkan semua ada di wilayah kabupaten. mungkin lebih baik kalau disebut kediri saja tanpa embel embel kota atau kabupaten kalau ditampilkan semua potensinya...
BalasHapus